bagiinfromasi.com : Selama sepekan, informasi mengenai Sunny berkembang liar tanpa terkonfirmasi. Sunny tidak menampakkan diri. Senin kemarin merupakan hari kali pertama Sunny muncul ke publik setelah hampir sepekan dicegah. Sunny datang ke Balai Kota DKI Jakarta. Dia bertemu Ahok di sana. Saat keluar dari kantor Ahok, satu per satu pertanyaan tentang dirinya dijawab. Salah satunya adalah mengenai statusnya. Sunny mengaku memang sedang membuat disertasi mengenai Ahok. Namun, disertasi itu sudah lama tak diurus dan sekarang ditunda.
Pengakuan Sunny
"Disertasi itu dulu, jadi pertama kali bantu Pak Gubernur salah satu tujuannya adalah mempelajari beliaulah gitu. Bagaimana dia berpolitik, bagaimana dia berhubungan dengan pengusaha dan politisi. Tapi sementara soal disertasi masih pending, belum selesai," ujar Sunny.
Menurut Sunny, tidak ada jabatan atau status yang tepat untuk mendeskripsikan tugas pokoknya di sekitar Ahok. Dia mengaku posisinya lebih sebagai penasihat.
"Sebenarnya enggak ada status (dengan) nama tertentu ya. Pokoknya tugas saya adalah bantu Pak Ahok, kasih dia masukan seperti itu aja," ujar Sunny.
Pada kenyataannya, tugas Sunny jauh dari urusan disertasi. Ia lebih sering menjadi penghubung Ahok dengan para pengusaha. Salah satu pengusaha yang sering dia jadwalkan bertemu Ahok adalah Chairman Agung Sedayu Group, Aguan Sugianto.
Sunny mengaku sering mengatur pertemuan antara Ahok dan Aguan, minimal sebulan sekali.
"Kalau sama Pak Aguan, sebulan sekalilah. Yang lain juga begitu ketemunya, sebulan sekali kok. Rata-rata sama enggak berbeda jauh," ujar Sunny.
Dia juga menjadi penghubung antara Ahok dan pengembang lainnya.
"Saya mengatur pertemuan dengan berbagai macam pengusaha kok. Bukan ngatur juga lho ya, Pak Ahok bilang saya ingin ketemu dia, bisa dijadwalkan enggak?" ujar Sunny.
Pertemuan juga bisa terjadi atas permintaan para pengembang. Jika mereka ingin bertemu Ahok, biasanya mereka meminta Sunny yang menjadwalkan. Namun, hal itu bukan sebuah prosedur tetap. Para pengembang kadang-kadang juga bisa minta bertemu lewat staf Ahok yang lain.
Sunny menjelaskan alasan pengembang sering kali menghubunginya. Menurut dia, pengusaha sering tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk bertemu dengan Ahok untuk memberi masukan.
"Karena mereka ingin kasih masukan, tapi sungkan dengan Pak Ahok, enggak tahu timing-nya kapan yang tepat, jadi kadang-kadang via saya. Tapi kadang-kadang langsung juga," ujar Sunny.
Ikhlas dicegah
Kini Sunny mengaku pasrah dicegah pergi ke luar negeri. Dia mengaku akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.
"Saya pokoknya nurut ajalah, mumpung sekarang belum pengin ke luar negeri lagi, jadi ya sudahlah, enggak terlalu berasa juga," ujar Sunny.
Dia belum mengetahui apakah akan mendapat surat panggilan pemeriksaan dari KPK. Namun, dia mengaku siap untuk memenuhi panggilan jika memang dibutuhkan. "Ya harus siap dong. Masa mau lari, kan sudah dicekal," kata Sunny.