TNI Dapat Sinyal Lokasi Korban SANDERA, Berencana Melakukan Aksi Cepat Penyelamatan !!!!

Latihan Militer oleh anggota TNI

bagiinformasi.click : Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memastikan bahwa empat ABK Kapal TB. Charles yang di sandera oleh kelompok Abu Sayyaf beberapa waktu lalu sudah diketahui keberadaannya yakni di Pulau Zulu, Filipina. Sementara itu, tiga sandera yang lain hingga saat ini sedang dicari informasi keberadaannya.

Terkait kondisi sandera ABK Kapal TB. Charles, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa saat ini sandera sudah berada di Jolo. 

"Sementara yang dapat diketahui berjumlah empat orang dalam kondisi baik dan terpisah dengan yang tiga orang, namun perlu diverifikasi kembali," ucapnya, Senin malam (27/6).

"Pelaku pembajakan salah satunya dapat diduga dari kelompok Alhabsi, kita verifikasi dan cek terus dimana keberadaannya, termasuk uang tebusan yang diminta oleh pembajak sebesar 200 juta peso atau sekitar 55-60 miliar," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI menuturkan Kapal TB. Charles yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sudah melanggar moratorium yang telah disepakati. 

"Untuk rute berlayar setiap kapal pengangkut batu bara dari Indonesia ke Filipina sudah diberikan jalur yang aman, namun demikian Kapal TB. Charles tersebut memotong rute yang aman yang telah ditentukan," tambahnya.

"Hingga saat ini 96 persen batu bara yang digunakan oleh Filipina berasal dari Indonesia. Terkait pengiriman batu bara ke Filipina tergantung mereka, karena harus dijamin keamanan pengirimannya, atau dikawal oleh tentara serta disiapkan rute khusus," ujar Panglima TNI.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya seperti adanya MoU dari ketiga negara yang menyepakati untuk melakukan patroli terkoordinasi. 

"Jadi hari ini masih dilakukan pertemuan, tahapannya pertama para Menlu, kemudian apabila Menlu sudah selanjutnya dibahas di tingkat Menteri Pertahanan," pungkasnya.

Tujuh Anak Buah Kapal (ABK) yang disandera kelompok militan diduga Abu Sayyaf, saat ini disembunyikan di sebuah pulau. Pihak keluarga belum mendapat kabar pasti terkait nasib suami mereka di tangan militan. Namun, keluarga korban mempercayai pemerintah dan TNI, dapat membebaskan ketujuh warga negara Indonesia itu.

Keluarga dari ABK TB Charles, mereka anggota keluarga para Sandera

Elona Rahmadani (33), istri dari salah satu ABK juru mudi TB Charles yang disekap militan, yakni Robin Fiter (37), belum mendapatkan kabar apapun terkait suaminya, dan 6 ABK korban penyanderaan lainnya.

"Secepatnya pemerintah bisa ke Filipina, mencari kejelasan. Berkomunikasi, negosiasi, supaya kita bisa tenang. Kita percayakan pemerintah," ucap Elona, saat berbincang bersama merdeka.com, di kediamannya, mes karyawan PT Rusianto Bersaudara di Sungai Lais, Samarinda.

"Sejauh ini, belum dihubungi lagi oleh siapapun. Perusahaan juga bilang, kalau ada kabar, mengabarkan ke kita. Kepada pemerintah juga, kalau tidak kepada pemerintah, kepada siapa lagi?, Kan kita warga negara Indonesia," ujar dia.

Kediaman Elona menjadi tempat kumpul para istri dan anak ABK selamat maupun ABK disekap Abu Sayyaf. Kini, berdiri tenda untuk menyambut kedatangan sejak Jumat (24/6) lalu, yang didirikan oleh rekan-rekan kerja ABK TB Charles, sebagai bentuk solidaritas sesama ABK.

"Didirikan teman-teman ABK, untuk menunggu enam ABK yang selamat. Ini untuk duduk tamu, supaya tidak kehujanan, tidak kepanasan saat berkumpul di sini," tuturnya.

"Kalau bisa ya kita tunggu semuanya pulang. Ya, semuanya, 13 orang ABK baik yang selamat, maupun yang masih disandera, termasuk suami saya," imbuh Elona.

Keluarga para ABK beberapa di antaranya ada yang sempat datang ke kediaman Elona, Jumat (24/6) kemarin dari Malang, Jawa Timur, anak dari ABK korban sandera, Muhammad Nasir. Namun, kembali pulang, untuk mengurus kuliahnya di Semarang, Jawa Tengah.

"Ada juga dari orang tuanya kapten Ferry Arifin (26) dari Hulu Mahakam, yang sempat panik karena baca berita anaknya juga disandera," kata dia.

Senada dengan Dian Megawati Ahmad (33), istri dari Ismail, yang juga ABK korban sandera yang berharap kepada pemerintah agar secepatnya memberi kabar kepada keluarga korban.

"Kita tunggu dari pemerintah. Sampai sekarang belum ada ada kemajuan, belum ada kabar. Yang penting bagaimana pemerintah bisa segera tahu keberadaan suami kami, dan keadaannya," kata Dian.





sumber berita http://www.merdeka.com/peristiwa/tni-sudah-deteksi-lokasi-penyanderaan-wni-di-filipina.html

Postingan terkait:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...