bagiinfromasi.com : Siapa yang tidak mengenal Susi Pudjiastuti, seorang Menteri Kelautan dan Perikanan yang dikenal dengan keberaniannya dan terbiasa ceplas-ceplos ketika berbicara di depan publik. hingga saat ini tak kurang dari 175 kapal pencuri ikan dia tenggelamkan.
Susi menjelaskan, keberanian yang ia miliki itu ternyata terbentuk dari kurangnya pendidikan yang ia emban, sehingga pengetahuan yang ia dapati tidak luas.
Karena kurangnya wawasan itulah, ia merasa tidak perlu banyak pertimbangan untuk memutuskan suatu kebijakan.
"Saya pernah mendapat pertanyaan, kamu enggak takut lawan mafia ilegal fishing? Saya berpikir kenapa harus takut. Tidak. karena saya tidak berpendidikan, sehingga saya tidak tahu banyak, karena tidak tahu banyak, saya tidak takut apa-apa," ujar Susi dalam acara sarasehan dalam rangka Haul KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur di kantor MMD Inititative, Matraman, Jakarta Pusat.
Pernyataannya itu bukan hanya ucapan belaka. Kebijakan yang diambil Susi terkait pemberantasan pencurian ikan atau ilegal fishing salah satu bentuk keberanian yang ditunjukkan.
Karena kebijakannya itu, Susi mengaku dirinya mendapatkan reaksi dari berbagai kalangan. Ketika ia memanggil beberapa duta besar negara-negara untuk sosialisasi mengenai kebijakan tersebut. Seorang dari Australia merasa tidak nyaman dengan keputusan Susi.
"Dubes-dubes saya panggil. Lalu dari Australia uncomfortable (tidak nyaman). Ya memang saya tahu karena banyak nelayan mereka lakukan ilegal fishing. Tapi ini bukan negaranya lho, ini bukan isu bilateral, ini isu pembajakan dan kedaulatan Indonesia," kata Susi.
Susi pun pernah menyampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo mengenai sikapnya yang tidak neko-neko itu jika diangkat jadi menteri. Ia bertanya kepada Presiden jika Presiden melakukan intervensi atas kebijakannya yang dinilai kontroversi, ia tidak ingin menjabat sebagai menteri.
"Apakah kalau saya buat policy (kebijakan), timbulkan kontroversi atau timbulkan gelombang penolakan, apakah bapak akan intervensi saya? kalau jawab iya saya tidak jadi ambil pekerjaan. Tapi beliau bilang tidak, negara ini perlu perubahan dan orang gila," kata Susi.