Berbagi Informasi : Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono hadir di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk memberikan kuliah umum perdana di hadapan enam ribu lebih mahasiswa baru dan tamu undangan. Ada yang menarik saat SBY memberikan kuliahnya. Ia menggunakan kosakata bahasa Sunda dengan logat yang menarik.
SBY memberikan kuliah umum dengan tema 'Pendidikan Kedamaian untuk Memperkokoh Jati Diri Bangsa'. Ia menyampaikan betapa pentingnya peran pemimpin dan tokoh agama dalam menangani konflik dan menciptakan kedamaian di masyarakat.
"Selama 10 tahun memimpin bangsa ini dan sebelumnya menjabat sebagai Menteri Polkam, saya berupaya menjaga kedamaian dan keamanan," ujar SBY.
Selama itu juga ia mengaku dibantu tokoh masyarakat dan agama. "Tokoh masyarakat, pemimpin agama membantu negara menyadarkan, ikut melerai meneduhkan. Tapi ada juga 1-2-3-4-5-6 yang malah memprovokasi memanas-manasi, memanfaatkan kondisi untuk keperluan untuk kepentingan dirinya," tutur SBY.
Orang-orang seperti itulah yang disebut SBY sebagai troublemaker. "Bukannya jadi peacemaker malah jadi troublemaker. Mbok diam, cicing (diam dalam bahasa Sunda). Jangan ikut provokasi," katanya.
Pernyataan SBY tersebut langsung mengundang senyum bahkan gelak tawa para mahasiswa. SBY pun tersenyum melihat reaksi para mahasiswa dan undangan yang hadir. "Mosok bangga labelnya troublemaker," tambahnya.