Pada bulan September, dua warga Kanada, satu warga Norwegia, dan satu warga Filipina diculik dari resor di pulau Samal, juga di wilayah selatan Filipina.
Sebuah video muncul sebulan kemudian, yang kabarnya menunjukkan para tawanan. Video tersebut disertai pesan dari militan yang menuntut serangan artileri disudahi dan meminta negosiasi.
Tentara Filipina menyatakan tidak akan bernegosiasi dan akan melanjutkan serangan militer.
Bulan lalu, militan Abu Sayyaf memenggal seorang tawanan laki-laki warga negara Malaysia. Pemenggalan tersebut dilaporkan karena kegagalan negosiasi untuk pelepasan tawanan.
Angkatan darat Filipina melaporkan, seorang prajurit Filipina dan delapan pasukan Abu Sayyaf tewas dalam upaya untuk membebaskan sandera dari kelompok militan tersebut.
Bentrokan terjadi di wilayah timur pulau Jolo pada Rabu malam (30/12).
Tentara menyebut Abu Sayyaf menyandera sejumlah turis yang diculik dari sebuah tempatr peristirahatan pada bulan September.
Abu Sayyaf adalah kelompok separatis Islamis terkecil, tapi paling radikal di Filipina. Mereka sering melakukan penculikan untuk meminta tebusan.
Juru bicara angkatan darat Filipina, Mayor Filemon Tan, memberi tahu wartawan bahwa para prajurit melawan 300 militan, yang kemudian lari ke pelosok pulau.
"Ini bagian dari operasi militer terpusat kami untuk membebaskan warga asing yang ditawan Abu Sayyaf," tuturnya.