berbagiinformasi.com : Miris! Pasangan suami istri lanjut usia, Mak Ikah (70 tahun) dan Mad Hari (80 tahun) terpaksa tinggal di bekas kandang kambing lantaran keduanya tak memiliki uang untuk menyewa rumah.
Kondisi kandang kambing berukuran 4x3 meter tersebut sangat memprihatinkan, banyak dinding bilik bambu yang jebol, tak beralas sehingga ketika hujan turun rumah menjadi becek bahkan dari luar pun rumah tersebut terlihat sangat tidak layak huni, kumuh dan tidak sehat.
Jamban berukuran 2x3 meter yang terletak 1 meter jauhnya pun kondisinya tak jauh berbeda.
Namun, kedua warga desa Cikujang RT 48 RW 23 Kecamatan Ganungguruh, Kabupaten Sukabumi tersebut mengaku bersyukur.
Mak Ikah berujar, “Walaupun demikian, kami tetap bersyukur masih ada tempat untuk berteduh.”
Sejak setahun terakhir, Mak Ikah dan Mad Hari yang telah tinggal di bekas kandang kambing tersebut mengaku belum mendapatkan bantuan apapun.
“Namun, memang hingga saat ini saya berserta keluarga belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah baik daerah maupun pusat.”
Mak Ikah mengungkap bahwa sudah 7 tahun terakhir, suaminya menderia stroke sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia bersama anaknya terpaksa mengumpulkan barang bekas ataupun menyabit rumput.
“Untuk memenuhi makan dan minum, saya harus mencari pekerjaan seperti mencari rumput atau membersihkan kebun. Jika tidak ada yang meminta tolong, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saya memulung barang bekas, tetapi saya tidak memilih menjadi pengemis,” terangnya.
Sementara itu, anak kandung Mak Ikah, Aho mengaku sedih lantaran tidak dapat berbuat banyak untuk membantu kedua orang tuanya yang telah lanjut usia tersebut.
Pekerjaannya sebagai buruh serabutan membuatnya hidup sulit dan hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya saja.
Aho mengatakan bahwa dirinya pernah mengajukan permohonan bantuan pada pihak desa dengan warga setempat, tetapi hingga kini tidak ada tanggapan bahkan ia sempat dimintai uang oleh pihak.
“Kami dimintai uang sebesar 250 ribu rupiah oleh pihak desa untuk mengurus administrasi kependudukan sehingga bantuan bisa diberikan, tetapi sampai sekarang tidak ada realisasinya,” ungkapnya.