bagiinformasi.com : Belasan mahasiswa langsung mengejar Roymardo yang lari ke arah Fakultas Ekonomi. Mahasiswa sempat menggeroyok pelaku, sebelum petugas keamanan membawa Roymardo ke dalam kamar mandi.
"Sempat ramai. Polisi memang datang cepat, namun massa sudah ramai mau membunuh si pelaku. Makanya, sulit tadi mengamankan pelakunya," katanya.
Sedangkan, mahasiswa lainnya, Doni menduga Roymardo dendam lantaran mendapat nilai jelek.
"Dulu, Roymardo pernah ketahuan pacaran di kamar mandi. Jadi, Bunda kasih nilai buruk. Sehingga, IP-nya rendah," ujarnya.
Menurut dia, pembunuhan itu merupakan akumulasi rasa kecewa pelaku, sehingga nekat melukai korban pakai senjata tajam. Saat dibawa ke Rumah Sakit Imelda, Nur masih bernapas. Namun, ia sudah tidak sadarkan diri.
"Waktu di sini belum meninggal. Setiba di rumah sakit baru meninggal dunia. Saya dapat telepon dari kawan yang mengikuti bahwa Bunda sudah meninggal dunia," katanya.
Menurutnya, selama ini Nur dikenal sebagai dosen yang baik kepada mahasiswa. Dan, ia juga jarang memarahi mahasiswa.
Doni pun mengaku terkejut dengan pembunuhan tersebut walaupun menurut dia, pelaku memang dikenal sok jagoan di kampus.
"Sangat terkejut kami. Bunda ini mantan dekan. Makanya dikenal mahasiswa," ujarnya.
Pria berkaca mata ini berujar, Nur meninggal dunia lantaran mengalami luka tusuk di leher, tepat di tenggorokan serta luka sayat di bagian leher sebelah kanan. Dia menduga, pelaku sudah merencanakan aksinya karena sudah membawa pisau.
http://regional.kompas.com/read/2016/05/03/06393601/Kronologi.Pembunuhan.Dosen.oleh.Mahasiswa.karena.Masalah.Nilai?utm_source=news&utm_medium=bp&utm_campaign=related&