Berbagi Informasi : H. Sutarmidji, SH, M.Hum adalah tokoh di Kota Pontianak yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi setiap orang , seorang pemimpin yang sangat disiplin, amanah dan pekerja keras dalam mewujudkan cita-citanya dari seorang penjual koran selama 13 tahun hingga menjadi orang nomor satu di Kota Pontianak.
Walaupun bukan dari keluarga berada, namun orang tuanya senantiasa mengajarkan untuk disipilin dan hidup mandiri agar ia bisa meraih cita-cita tanpa harus mengharap belas kasih dari orang lain.
Setumpuk Koran yang setiap hari berada di tangannya, dijajakan di lingkungan Kantor Walikota Pontianak, ia juga biasa menjajakan korannya di kawasan pelabuhan Dwikora, kantor Bea Cukai Pontianak dan sekitar Kota Pontianak dari kelas 2 SD hingga kuliah di Semester 7 Fakultas Hukum, Universitas Tanjung Pura.
Kota Pontianak (kla.or.id) - H. Sutarmidji, SH, M.Hum adalah tokoh di Kota Pontianak yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi setiap orang , seorang pemimpin yang sangat disiplin, amanah dan pekerja keras dalam mewujudkan cita-citanya dari seorang penjual koran selama 13 tahun hingga menjadi orang nomor satu di Kota Pontianak. Walaupun bukan dari keluarga berada, namun orang tuanya senantiasa mengajarkan untuk disipilin dan hidup mandiri agar ia bisa meraih cita-cita tanpa harus mengharap belas kasih dari orang lain.
Setumpuk Koran yang setiap hari berada di tangannya, dijajakan di lingkungan Kantor Walikota Pontianak, ia juga biasa menjajakan korannya di kawasan pelabuhan Dwikora, kantor Bea Cukai Pontianak dan sekitar Kota Pontianak dari kelas 2 SD hingga kuliah di Semester 7 Fakultas Hukum, Universitas Tanjung Pura.
“Dulu saya sering jualan koran di kantor Walikota, dan pernah ditanya oleh Ir Pedi Natasuwarna yang dulu kepala dinas pekerjaan umum, nanti besar cita-citanya jadi apa, saya jawab Walikota dan beliau diam saja mungkin mikir ngape penjual koran mau jadi Walikota dan Alhamdulillah di aminkan malaikat sekarang jadi Walikota, lalu tempat Ir. Pedi bertanya sekarang saya dirikan mesjid disitu sebagai kenangan. saya pesan ada dua hal yang harus ditanamkan dalam diri kalian yaitu kedisiplinan dan kejujuran, orang yang tidak disiplin akan sulit untuk jujur, disiplin itu dimulai dari melaksanakan apa yang sudah menjadi kewajiban baru bisa membentuk karakter diri lalu jangan sia-siakan waktu dan kesempatan” kenang Midji dalam ceritanya kepada anak kota Pontianak pada acara perayaan ulang tahun bersama duta anak yang diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia kantor Operasioanal Urban Pontianak di Ballroom Khatulistiwa Hotel Transera Pontianak, Kamis, (1/05).
Walaupun kota Pontianak tidak punya sumber daya alam selama kepemimpinan Sutarmidji, selain Pendapatan Asli Daerah kota Pontianak terus meningkat dari 63 Milyar sekarang 325 milyar, pelayanan publik pun terus ditingkatkan dan dipermudah pasalnya perizinan yang semula 99 kini hanya tinggal 18, “ Bukannye riya’, Kalau orang bilang Walikota Surabaya dapat 50 penghargaan, kota Pontianak sudah dapat 74 penghargaan “ kata Midji.
Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2011 dan 2012
Walaupun menurut Walikota Pontianak telah banyak prestasi yang telah diraih namun ada satu harapan kepada anak Kota Pontianak yang hingga saat ini belum dicapai yaitu adanya anak Kota Pontianak yang berhasil masuk sepuluh besar nasional, upaya terbaik terus dilakukan Pemerintah Kota Pontianak mulai dari mengumpulkan dan memberikan bimbingan belajar dan pelajaran tambahan kepada pelajar yang berprestasi lalu Walikota secara langsung memberikan motivasi pelajar yang akan mengikuti ujian nasional ke setiap sekolah hingga menjanjikan siswa yang masuk sepuluh besar nasional akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya baik didalam negeri maupun diluar negeri. “ Kalau belum dapat saya belum puas, dan akan kita cari gimana caranya dengan cara yang benar hingga apa yang saya inginkan agar anak Kota Pontianak bisa masuk sepuluh besar nasional terwujud”, harap Midji pada akhir ceritanya.