Berbagi Infromasi : Beberapa turnamen yang digelar setelah terhentinya ISL, Final Piala Bhayangkara 2016 kali ini bisa disebut final yang paling ideal. Hal itu setelah Arema memastikan diri ke final bertemu dengan Persib Bandung. Dua klub besar di indonesia ini akan berhadapan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dan akan semakin panas lagi dengan masing masing suporter yang terkenal fanatik, dan sudah menjadi rahasia umum kalau kedua suporter masing masing saling 'bermusuhan'.
Sebelum laga digelar memang sudah umum bila beberapa prediksi mencuat, baik dari susunan pemain, serunya laga serta hasil akhir laga. Namun ada yang menarik dari beberapa prediksi yang telah mencuat, yakhi Persib Bandung dipastikan akan mengalami kekalahan saat melawan Arema di laga final nanti.
Uniknya alasan kekalahan Persib bukan karena kalah susunan pemain ataupun kehebatan tehnik masing masing pelatih. Melainkan karena sosok presiden Jokowi. Lah Kok Jokowi apa hubungannya?
Hal ini disebutkan oleh sejumlah penggila bola, dimana Jokowi selalu menghadirkan mimpi buruk bagi tim sepak bola yang menjadi tuan rumah dari pembukaan sebuah turnamen. Ketika Jokowi datang membuka turnamen sepak bola, tim yang menjadi tuan rumah partai pembukaan, biasanya gagal melenggang jadi juara.
Mungkin hal itu akan disebut sebagai hal yang mengada-ngada namun coba lihat fakta berikut:
1. Piala Kemerdekaan, dibuka di Stadion maulana Yusuf Serang, 15 Agustus 2015.
Tim tuan rumah : Perserang, yang hanya bisa finis di Perempat-Final.
2. Piala Presiden, dibuka di Stadion I Wayan Gipta, Bali, 20 Agustus 2015.
Tim tuan rumah : Bali United, hanya bisa finis di Perempat-Final.
3. Piala Jenderal Sudirman, dibuka di Stadion Kanjuruhan, Malang, 10 November 2015.
Tim tuan rumah : Arema Cronus dan hanya finish di Semi-Final.
4. Piala Bhayangkara, dibuka di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 17 Maret 2016.
Tim tuan rumah : Persib Bandung, apakah akan bernasib sama? (tidak juara)
Hal ini bisa juga menjadi pendorong buat Persib, untuk bisa membuktikan kalau mitos tersebut tidak lah berlaku bagi Maung Bandung. Atau angin segar untuk Singo Edan yang tinggal membenarkan mitos unik tersebut, dengan menumbangkan Persib dan merebut gelar Juara.