Fitriana istri Agus Kaki Tangan Santoso, bersama keluarga dan
pengacara
bagiinfromasi.com : Tim Pengacara Muslim (TPM) Sulteng, Andi Akbar menyebutkan, kedua jenazah telah diserahkan Polda kepada keluarganya masing-masing. Kedua jenazah telah dikebumikan di tempat pemakaman umum Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Minggu, 14 Februari.
"Pemakaman di Poso atas permintaan kedua keluarga. Karena menurut mereka butuh waktu lama lagi jika harus membawa jenazah ke domisili mereka masing-masing. Istri Din tinggal di Morowali, sementara istri Agus di Kalimantan. Lalu, mereka putuskan untuk memakamkan di Poso saja," jelasnya.
Kedua korban teridentifikasi setelah istri mereka memastikan dari beberapa ciri-ciri yang dilihat langsung saat mendatangi kamar jenazah RS Bhayangkara. Fitriana meyakini jenazah itu adalah suaminya setelah melihat tanda lahir di kaki Agus. Selain itu, susunan gigi yang tidak rata menguatkan Fitriana kalau jenazah itu benar-benar suaminya. Tak berbeda dengan istri Din, yang juga meyakini jenazah lain adalah suaminya setelah melihat tanda lahir di punggungnya.
"Dari kepastian itu, kami meminta kepada Polda untuk tidak lagi menunggu hasil pencocokan DNA karena memakan waktu lama, sementara jenazah harus segera dimakamkan. Akhirnya Polda mengizinkan kedua jenazah itu dibawa pulang ke Poso untuk dimakamkan," pungkas Andi.
Jenazah yang diduga anggota kelompok Santoso, Fonda Amar Sholihin, dimakamkan dengan diiringi pengibaran bendera ISIS di tempat pemakaman Muslim, Polokarto, Sukoharjo, Jumat (18/3) pagi. Puluhan warga dan pemuda Islam menyambut kedatangan jenazah yang tiba di rumah duka di Brengosan RT 02 RW 12, Purwosari, Solo sekitar pukul 04.30, seperti dilaporkan wartawa di Solo, Fajar Sodiq.
Para pelayat yang mengiringi mobil jenazah terlihat mengibarkan bendera lambang ISIS atau Negara Islam. Mereka mengibarkan bendera hitam itu saat mengiringi pemberangkatan jenazah hingga ke tempat pemakaman di Polokarto. Sebelumnya, jenazah diberangkatkan dari RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis malam (17/3) sekitar pukul 20.30 WIT, demikian laporan wartawan di Poso, Erna Lidiawati
Sementara, humas Panitia pemakaman Fonda, Endro Sudarsono mengatakan pihak keluarga menyayangkan kondisi jenazah Fonda yang diketahui meninggal dunia pada 28 Februari 2016.
"Kami dari pihak keluarga menyayangkan jenazah Fonda ditelantarkan. Bahkan saat diterima pihak keluarga, jasad masih ada dalam kantung jenazah, " jelas Endro Sudarsono.