bagiinfromasi.com : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara Yunirwansyah mengaku kehilangan pegawai pajak terbaik Parado Toga Fransriano Siahaan. Hal itu ia sampaikan saat melayat ke rumah duka di Jalan Air Bersih Ujung, Medan, Sumatera Utara, Rabu 13 April.
Jenazah korban pembunuhan seorang pengusaha itu diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu. Jenazah Parado tiba di rumah duka, pada pukul 13.15 WIB. Sejumlah keluarga dan kerabat menyambut jenazah dengan isak tangis.
"Kami sangat merasakan kehilangan salah satu karyawan terbaik. Kami turut berdukacita dan semoga keluarga tabah," kata Yunirwansyah, di rumah duka, Jalan Air Bersih Ujung, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/4/2016).
Yunirwansyah mengecam aksi brutal penunggak pajak itu. Dia pun berharap hal serupa tak lagi menimpa petugas pajak di Tanah Air.
"Reaksi pelaku penunggak pajak terlalu berlebihan. Padahal petugas kami hanya menyampaikan surat paksa. Itu adalah hal yang biasa," kata dia.
Ia mengatakan, dalam menjalankan tugasnya mereka telah memiliki prosedur tetap. Proses diawali dengan surat teguran, surat paksa, sita, lelang, dan lainnya.
Sementara itu, pihak keluarga korban menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak dan Polri. Mereka berharap kasus ini segera diusut.
"Kami ucapkan terima kasih juga kepada Kementerian Keuangan dan Presiden Jokowi yang telah mengetahui hal ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara yang turut mengantarkan jenazah," kata perwakilan keluarga Parado.
Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum di Patumbak, Deli Serdang, pada Kamis 14 April. Parado meninggalkan seorang istri Corry Lubis, 28. Mereka menikah pada Desember 2014. Dari pernikahan itu, Parado dan istri belum dikaruniai anak.
Juru Sita Penagihan Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga Parado Toga Fransriano Siahaan dan Tenaga Honorer di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Gunungsitoli Sozanolo Lase dibunuh seorang pengusaha jual beli karet, AL, 45. Dua petugas pajak itu ditikam di bagian dada di gudang karet milik pelaku, di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao kilometer 5, Kota Gunungsitoli, Selasa 14 April 2016.
Diduga pembunuhan lantaran pelaku kesal saat ditagih membayar pajak sebesar Rp14 miliar. Usai menikam dua petugas pajak, AL menyerahkan diri ke Markas Polres Nias.