Apotek tempat tersangka ditangkap dan ditemukan vaksin palsu
bagiinformasi.click : Penyidik Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri membongkar sindikat pemalsu vaksin untuk balita.
Hal ini disampaikan pemilik Apotek Rakyat Ibnu Sina di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur. Pria yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, apoteknya mulai sepi sejak polisi menggerebek apotek yang diduga menjual vaksin palsu di sebelah tokonya.
"Penjualan jadi berpengaruh, lihat saja sudah setengah jam kan enggak ada yang lewat atau datang ke sini," keluh pria tersebut kepada awak media, Jumat (24/6/2016).
Pria ini juga merupakan pemilik Apotek Rakyat Ibnu Sina. Dia dengan pemilik apotek yang dibawa polisi memang memiliki apotek dengan nama yang sama. Dari satu izin yang dikantongi, mereka dapat membuka maksimal empat toko di Pasar Kramatjati.
Meski begitu, dia mengaku tidak tahu soal penjualan vaksin palsu oleh tetangga tokonya di Blok BL01 BKS 050 itu. Apalagi, kata dia, vaksin pasti tersimpan di lemari pendingin sehingga tak mungkin terlihat atau secara sembunyi-sembunyi.
"Produknya masing-masing, kita enggak tahu sama sekali, kios nomor 50 yang kasus itu. Kita dagang memang sama-sama kenal, tapi barang ya kita enggak tahu," ujarnya.
Apalagi, kata dia, sesuai prosedur izin yang keluar, pihaknya memang tidak menjual vaksin, hanya obat standar untuk sakit ringan, misalnya untuk batuk dan obat gatal. Namun, dua orang berinisial MF dan T yang dibawa polisi terkait vaksin itu.
"Barangnya sudah disita polisi kemarin, delapan dus," ujar dia.
Sejauh ini, dia belum mendapati adanya pelanggan dari apotek sebelahnya itu yang mungkin komplain akibat memakai vaksin palsu. Kalaupun ada, kemungkinan langsung ke dua pelaku yang bersangkutan.
Sebelumnya, Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggerebek vaksin palsu di tiga daerah, yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Vaksin palsu itu dijual dengan harga miring. Hal inilah yang diduga menjadi alasan vaksin palsu tersebut cukup laku di pasaran. Kelompok penjual dan produsen masing-masing mendapat keuntungan paling besar dari praktik ilegal tersebut.
sumber berita http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/24/13050661/pasca-penggerebekan.vaksin.palsu.apotek.di.pasar.kramatjati.sepi?utm_source=news&utm_medium=bp&utm_campaign=related&