Kang Emil dalam kunjungan menengok Yani (Gajah) di Kebun Binatang Bandung
bagiinformasi.com : Kematian Yani, gajah Sumatera koleksi Kebun Binatang Bandung yang mati pada hari Rabu (11/5/2016) sekitar pukul 18.36, membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil geram. Pria yang kerap disapa Emil itu kesal karena pengelolaan Kebun Binatang Bandung yang tak profesional.
Dia pun lantas menyerukan untuk memboikot Kebun Binatang Bandung di akun Instagram miliknya sambil menggungah foto saat dirinya tengah memberi air kepada Yani semasa hidup.
"Barusan kabar masuk. Gajah yang tadi pagi ditengok yang benaama Yani ini mati jam 18-an. Karena ini bonbin milik pribadi, saya akan pelajari cari upaya hukum. Sementara itu ayo lawan dengan #BoikotBoninBdg," tulis Emil di akun @ridwankamil, Rabu malam.
Hingga Kamis (12/5/2016) pukul 08.17 WIB, postingan Ridwan Kamil disukai 46.750 orang. Pada postingan sebelumnya Emil itu sempat mengkritik buruknya pengelolaan Kebun Binatang Bandung.
Suasana Kebub Binatang Bandung dipadati pengunjung.
"Sedih. Menengok gajah yang sekarat yang terlantar di kebun binatang Bandung karena tidak ada dokter hewan. Karena Bonbin Bdg milik pribadi, sudah saya tegur pengelolanya agar memperbaiki kualitas lingkungan dan pengurusan hewan-hewan menjadi lebih baik. Dokter hewan dari Pemkot Insya Allah besok lusa akan diperbantukan untuk ngecek hewan di sana," tulisnya.
Hari ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat akan melakukan nekropsi atau bedah bangkai terhadap gajah Sumatera Kebun Binatang Bandung bernama Yani yang tewas pada Rabu (11/5/2016) sekitar pukul 18.36 WIB.
Selama proses bedah bangkai, Kebun Binatang akan ditutup untuk pengunjung hingga waktu yang tak bisa ditentutakan.
"Kebun binatang kita tutup dulu selama nekrposi," ucap Kepala BBKSDA Jabar Sylvana Ratina saat ditemui Kompas.com di Kebun Binatang Bandung, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Rabu malam.
sumber berita http://batam.tribunnews.com/2016/05/12/gara-gara-gajah-mati-wako-bandung-ajak-boikot-kebun-binatang-di-kotanya-sendiri